Harimau Sumatera [panthera tigris sumatrae]
kini lebih terdengar sebagai legenda daripada fakta sejarah yang hidup. Seolah
harimau itu tidak pernah ada di Sumatera, hanya cerita dongeng. Padahal,
harimau Sumatera adalah bagian dari cerita rakyat; nyata dan benar-benar ada.
Cerita-cerita tersebut pada umumnya disampaikan oleh tukang kaba,
didong, marturi melalui tradisi lisan . Gunanya untuk
“menghormati” keberadaan harimau dan hubungannya dengan manusia.
Hubungan yang dimaksud di sini adalah
kepercayaan yang meyakini bahwa leluhur manusia berasal dari harimau. Agak
sulit menerangkan bagian ini secara logis dan rasional. Sebab, tentu saja,
kepercayaan terkadang dibangun dari mitos. Ada satu kepercayaan yang
menyebutkan, dalam tradisi keislaman, bahwa macan dan buaya sama-sama keturunan
Sayyidina Ali. Lebih dalam dikatakan, siapa yang bisa menyatukan kekuatan macan
bisa untuk melindungi diri dan memiliki daya sembuh. Penyembuhannya dengan cara
memanggil ruh Imam Ali. Tentu untuk melakukan hal ini harus melalui tirakat
tapa dan puasa.
Salah satu bagian Sumatera yang mempercayai
bahwa manusia adalah memiliki pertalian yang rapat, erat, dan dekat dengan
batin harimau adalah Kerinci-Jambi. Sebagian masyarakat Kerinci percaya, nenek
moyang mereka berasal dari harimau. Cerita ini, bagi yang tak menghendakinya,
tentu saja tidak dapat ditempatkan dalam posisi salah atau benar.
Dalam tradisi masyarakat Kerinci, ada
kepercayaan tentang adanya manusia harimau yang disebut cindaku.
Dan Kerinci tak sendiri. Sebagian masyarakat Bengkulu juga percaya adanya
manusia harimau yang dinamakan setuo. Demikian pula halnya di
Payakumbuh Lembah Harau, Sumatera Barat, dimana diyakini ada manusia yang bisa
menjadi inyiak (harimau), yang menguasai lembah Harau dan
gunung Singgalang. Dan di Sumatera Barat dan Jambi, harimau disebut datuk atau inyiak belang.
Sementara di tanah Batak, harimau disebut dengan opung, panggilan
kehormatan untuk orang yang dituakan.
Di hutan Sumatera, khususnya di Rimbo Larangan
Nagari Paru Payakumbuh, ada keyakinan tersendiri terkait harimau. Disebutkan
bahwa jika panter, yang masih satu spesies dengan harimau, yang biasa disebut
juga dengan harimau hitam, datang ke suatu kampung, maka Monti Dulu Balang
(tetua adat) bisa membaca sedang ada ketidakberesan di wilayahnya.
Bisa jadi, penduduk desa ada yang berbuat zalim
kepada hutan atau kepada sesama saudara sendiri. Tempat yang dihuni harimau
hitam, di antaranya, berada di daerah Mudik Mandi Angin, Hulu Mudik Paru, dan
Gunung Tunggal. Di tempat ini pulalah terdapat sebuah Ngalau (gua)
tempat atau rumahnya orang bunian (makhluk halus).
Tetapi, kepercayaan yang menempatkan harimau
dalam posisi istimewa tidak hanya hidup di masyarakat Sumatera, tetapi juga
negeri-negeri lain. Sebut saja Cirebon, dimana benderanya bergambar macan yang
menjadi cerminan dari macan Imam Ali. Film tentang manusia harimau juga sempat
beredar dengan berbagai versi. Satu di antaranya adalah 7 Manusia
Harimau (1986) yang dibintangi El Manik.
Meski cerita-kepercayaan semacam ini beredar
luas, belum diketahui pasti bagaimana pola-rupanya. Apakah yang dimaksud
manusia harimau itu adalah manusia yang berganti wujud menjadi harimau,
berganti cangkang-rupa, bermetamorfosa seperti halnya transformer,
atau bentuknya manusia sifatnya harimau?
Peter Boomgaard, dalam bukunya Frontiers
of Fear, Tigers and People in the Malay, 1600-1950 (2001), mengatakan
bahwa keyakinan harimau sebagai leluhur manusia menjelaskan kenapa masyarakat
enggan membunuh harimau. Menurut Peter, “masyarakat enggan membunuh harimau
karena ada kepercayaan bahwa harimau adalah nenek moyang mereka dan melindungi
mereka”.
Keberadaan Harimau Sumatera
Barangkali tidak banyak yang tahu atau tidak
dapat menjawab, bahkan mungkin orang Sumatera sendiri, tentang di mana dan dari
mana asal-usul Harimau Sumatera itu tepatnya? Apakah di Sumatera Timur (Utara),
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, atau merengkuh seluruh
prefektur Sumatera, termasuk Aceh, Nias, Bangka, Belitung?
Pun, apakah harimau Sumatera sama dengan harimau
yang ada di pulau-pulau lainnya di Indonesia? Apakah lantaran ia ada di
Sumatera maka dinamakan harimau Sumatera? Menurut buku The Natural
History of Wild Cats, asal-usul harimau sudah ada sejak zaman yang disebut
purba. Sedangkan harimau Sumatera populasinya disebut masih dapat ditemukan di
wilayah Jambi, Tanjung Jabung Timur, kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
[TNKS] yang membentang sepanjang Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, dan
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Riau-Jambi.
Direktur Komunitas Konservasi Indonesia [KKI]
Warsi Jambi, Rakhmad Hidayat mengatakan bahwa jumlah populasi harimau Sumatera
di Jambi diperkirakan antara 250-300 ekor. Kemudian disebutkan juga bahwa
harimau dapat ditemukan di wilayah Bayung Lincir, Taman Nasional Berbak [TNB].
Selain di Jambi, harimau Sumatera terdapat pula di Bengkulu, tepatnya Desa
Talang Sebaris, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma.
Keberadaan harimau juga diidentifikasi berada di
tempat lain, yakni di hutan Sei Senepis-Buluhala di Kota Dumai yang terdapat
dalam wilayah Tiger Conservation Unit (TCU), Hutan Penyangga
Bukit Tigapuluh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Jambi), Kabupaten Tebo
(Jambi), Kabupaten Indragiri Hilir (Riau), Kabupaten Kuantan Singingi (Riau),
lalu di Kelompok Hutan Sungai Kampar yang terletak di Kabupaten Pelalawan
(Riau).
Berdasarkan catatan World Wide Fund for Nature
(WWF) pada 1978, populasi harimau Sumatera berjumlah sekitar seribu ekor. Saat
ini, populasi harimau Sumatera diperkirakan kurang dari 400 ekor. Lebih dari
setengah populasinya ditemukan di Kerinci Seblat – Bukit Barisan lanskap
selatan yang membentang dari Tesso Nilo di Riau untuk Bukit Tigapuluh, dan
kemudian dari Kerinci Seblat untuk Bukit Barisan Selatan. Harimau Sumatera
terdapat pula di Taman Nasional Gunung Leuser.
Bentuk, Pola Hidup, dan Perilaku Harimau
Sumatera
Dari ciri fisiknya, harimau Sumatera dapat
dikenali dari garis-garis loreng yang rapat dan berdekatan di tubuhnya. Hal ini
disebut untuk membuat mangsanya tertipu di antara semak-semak dan belukar.
Selain itu, harimau Sumatera memiliki bintik putih di telinga dengan bulu-bulu
yang berwarna oranye-merah dengan garis-garis hitam. Menariknya, setiap belang
harimau satu dengan dengan lainnya tidak ada yang serupa – persis seperti sidik
jari manusia.
Pada umumnya, apabila sesama harimau Sumatera
berinteraksi dan berkomunikasi, mereka saling menggosokkan wajah dan mencium
aroma dengan suara geraman serta auman. Kibasan ekor harimau memperlihatkan
ekspresi harimau.
Dari segi panjang tubuh, rata-rata harimau
Sumatera jantan mencapai sekitar 2,3 meter dengan berat sekitar 120 kilogram.
Sedangkan panjang betinanya mencapai sekitar 2,1 meter dengan berat 90
kilogram. Dari segi ukuran, harimau Sumatera lebih kecil dibandingkan harimau
lain di seluruh dunia.
Dari usia, harimau Sumatera dapat hidup sampai
sekitar 15-20 tahun. Jika dibandingkan dengan percepatan kepunahannya, ini
sungguh usia yang sangat pendek. Dan masa hidupnya ini sebagian besar dilewati
dengan menyendiri dalam menjelajahi rimba. Akan tetapi, hal ini dapat
dikecualikan pada saat musim kawin dan membesarkan anak.
Pada harimau betina, tingkat kematangan untuk
melakukan perkawinan dengan harimau jantan terjadi pada usia sekitar 3-4 tahun.
Masa kehamilan harimau betina adalah sekitar 103 hari. Ia bisa melahirkan 2-3
anak sekaligus. Ketika melahirkan, bulunya berubah menjadi hijau gelap.
Harimau sumatera terbilang satwa yang sangat
cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Ia dapat hidup di banyak tempat,
seperti hutan hujan, hutan gambut, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan,
savana, hutan terbuka, hutan pantai, hutan tebangan, pantai berlumpur,
mangrove, pantai berawa payau, pantai air tawar, padang rumput, sepanjang
aliran sungai, perkebunan, dan tanah pertanian.
Selain itu, harimau Sumatera juga pintar dan
suka berenang, pun memanjat pohon. Terdapat selaput di sela-sela jari yang
menjadikan harimau mampu berenang cepat dan memanjat. Di sinilah dapat ketahui
perbedaan dari macan, harimau, singa, jaguar, dan kucing. Singa (panthera
leo) merupakan hewan yang hidup berkelompok. Singa betina berburu, singa
jantan bersikap menunggu. Sekalipun singa disebut raja hutan, singa tidak dapat
memanjat pohon. Macan [panthera pardus] termasuk keluarga Felidae yang
terkecil dari empat jenis kucing besar (big cat), seperti harimau,
singa, dan jaguar.
Jejak perjalanan harimau ini juga dapat
dijadikan penunjuk jalan bagi manusia. Sejak zaman dahulu dan sampai sekarang,
apabila para pendaki, polisi hutan, atau siapa pun, tersesat di hutan, ia dapat
menemukan jalan pulang dengan cara menandai jejak harimau. Harimau menandai
suatu lokasi dengan feses (kotoran dan kencing), juga dengan cakarnya.
Mengikuti jejak harimau untuk menemukan jalan pulang juga bisa dengan melihat patahan
ranting-ranting kayu.
Harimau adalah hewan pemakan daging (karnivora).
Sekali makan, ia membutuhkan daging kurang lebih sebanyak delapan kilogram. Ia
juga merupakan predator utama dalam mata rantai makanan. Hampir semua buruannya
tak ada yang pernah lolos. Dan ini dikarenakan kemampuan indera penglihatan dan
pendengarannya yang amat tajam. Harimau mampu bersabar untuk menunggu kapan
saat yang tepat untuk memangsa dan berburu. Dan penjelajahan buruan harimau
Sumatera dapat mencapai lebih dari 20 kilometer.
Setelah mendapatkan mangsa, harimau Sumatera
biasanya tidak langsung melahapnya. Ia akan menariknya terlebih dahulu ke dekat
sumber air, terutama sungai. Adapun makanan harimau Sumatera, di antaranya,
adalah rusa sambar, babi hutan, kera, celeng babi hutan liar, kijang, kancil,
kerbau liar, tapir, kera, langur, landak, trenggiling, beruang madu, jenis
reptil seperti kura-kura, ular, biawak, berbagai jenis burung, unggas, dan
ikan.
Sedangkan hewan peliharaaan atau ternak manusia
yang sering menjadi incaran harimau adalah kerbau, kambing, domba, sapi,
anjing, dan ayam. Jika ada ternak yang dihabisi, itu menandakan harimau
Sumatera sudah tidak lagi menemukan makanan di hutan. Meski demikian, tak
setiap hari harimau Sumatera melakukan perburuan. Pada umumnya, harimau
Sumatera mencari mangsa sekitar 3-6 hari sekali.
Pola perburuan harimau ini kemudian melahirkan
idiom “rezeki harimau”. Rezeki harimau adalah istilah orang Sumatera untuk
menyebutkan rezeki atau penghasilan yang tidak selalu dapat diperoleh setiap
hari. Sekali dapat, “rezeki harimau” bisa cukup untuk bertahan hidup sekian
waktu.
Sementara itu, harimau Sumatera disebut sangat
menyukai buah durian. Ia lebih pintar memilih durian daripada manusia, dan
umumnya memakan buah itu dengan sangat rapi. Ia mulai dengan mengumpulkan
buahnya, kemudian mengumpulkan kulitnya, dan biji-biji durian tidak ada yang
tergores oleh cakar-cakar harimau. Ketajaman mata dan penciuman harimau
membuatnya mudah mencari durian yang jatuh sekalipun malam gulita.
Bisa kita bayangkan, bagaimana nikmatnya memakan
durian yang jatuh dari pohonnya langsung. Dan harimau tahu itu.
Kepunahan Harimau Sumatera
Harimau Sumatera adalah jenis satwa liar yang
dilindungi yang saat ini justru terancam punah. Ada sejumlah faktor yang
menyebabkan turunnya populasi harimau Sumatera. Di antaranya karena tidak
tersedianya informasi memadai bagi masyarakat tentang bagaimana sebenarnya
menangani ancaman harimau Sumatera apabila memasuki kawasan lahan dan perumahan
penduduk. Jika melihat harimau, masyarakat seketika pasti sudah takut dan
berniat untuk membunuhnya.
Penyebab lain dari ancaman kepunahan harimau
Sumatera adalah karena terjadinya konversi hutan menjadi lahan, kebakaran hutan
dan pembakaran hutan, eksploitasi hutan besar-besaran, penebangan liar (illegal
logging), perambahan hutan pohon rindang menjadi pokok-pokok sawit, karet,
dan jarak. Sekalipun banyak seruan untuk menanam pohon, yang banyak terjadi
justru adalah penanaman sawit. Pohon sawit tidak dapat menyerap air hujan. Ini
berbeda dengan hutan sebagaimana pada umumnya. Padahal, makhluk hidup sangat
membutuhkan air.
Selain itu, harimau Sumatera juga diburu untuk
kepentingan yang sebenarnya tidak penting. Misalkan atas nama seni, dimana
kemudian kulit harimau dan taring giginya dipajang. Belum lagi digunakan untuk
pengobatan yang bersandar pada mitos. Tidak ada upaya penegakan hukum terhadap wildlife
crime.
Berdasarkan pantauan International Fund for
Animal Welfare (IFAW) sampai 2009, perdagangan bagian tubuh, kulit,
cakar, dan badan utuh harimau di Indonesia semakin memprihatinkan. Harga tubuh
harimau dijual mulai dari lima sampai puluhan juta rupiah. Kebanyakan tubuh
harimau dijual art shop. Sejauh ini paling banyak ditemukan
kasusnya di Lampung.
Penyelamatan dan Perlindungan Harimau Sumatera
Dalam upaya menyelamatkan dan melindungi harimau
Sumatera, Indonesia melakukan pengelolaan dengan mendirikan Pusat Penangkaran
Harimau Sumatera sebagai tempat penyimpanan sperma ((genome rescue bank)
harimau Sumatera. Tempatnya bukan di Sumatera, tetapi di Jawa, tepatnya di
Taman Safari Indonesia di Bogor, Jawa Barat. Program penanganan harimau
Sumatera ini merupakan hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan Indonesia
dengan The Tiger Foundation Canada dan Sumatran Tiger Trust, Inggris.
Secara hukum, perlindungan harimau sudah
termaktub dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pada pasal 21 (d) tertulis bahwa “setiap orang
dilarang untuk memperniagakan, menyimpan atau memiliki, kulit, tubuh atau
bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari
bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di
Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.” Ada sanksi bagi
pelanggaran ini, yakni pidana berupa hukuman penjara maksimal lima tahun dan
denda maksimum seratus juta rupiah.
Harimau Sumatera dalam Bingkai Budaya
Kebudayaan Melayu, khususnya yang ada di
Sumatera, terbentang dari ujung hingga ujung, dari lubuk sampai ufuk. Karena
itu, taklah heran jika tariannya umumnya mempunyai gerak alam yang serupa
laksana gerakan laut yang lentur, dinamis, tak berbatas tepi.
Gerak alam itu tak hanya merujuk pada gerakan
laut, tetapi juga merupakan personifikasi dari hewan, seperti ikan, burung,
ular, dan harimau. Ia dicirikan dengan kain selampit selendang bahu, gelang
bajang, dan dukohrantai. Warna dominannya adalah kuning, hijau,
merah. Akan tetapi, di sisi lain, tarian Melayu dapat dikatakan tak memiliki
nuansa ritual klenik. Umumnya tarian ini digunakan untuk menjamu tamu, bersuka
ria, syukuran atas berakhirnya sebuah kesusahan atau duka lara.
“Tarian alam” ini kadangkala berpadu dengan seni
beladiri Melayu, yakni silat. Dalam tradisi Masyarakat Minangkabau, misalnya,
harimau merupakan inti dari seni beladiri silat. Dan di sana terdapat jenis
beladiri yang disebut ‘silat harimau’. Datuk Edwel, yang termasuk keturunan
bangsawan Minangkabau, disebut memiliki ilmu telepati yang dapat berkomunikasi
dengan harimau. Inti ilmu telepati adalah rasa saling menjaga. Katanya, “Kami
menjaga harimau di hutannya, mereka juga menjaga kampung kami dari segala
bahaya seperti hewan liar.”
Silat harimau adalah beladiri khas yang langsung
diajarkan oleh harimau. Dahulu, silat ini umumnya diajarkan di bawah kolong rumah panggung pada malam hari selepas salat Isya. Inyiak angguik
yang memiliki ilmu ini adalah orangtua dari Datuk Edwel. Silat asli Minang
dinamakan pula dengan Silok Tuo (silat tua). Silat inilah yang
mula-mula sekali digunakan oleh Datuk Parapatiah Nan Sabatang dan Datuk
Katumangguanggan. Di Minang sendiri banyak aliran silat dan pecahannya,
termasuk silat Kisamandi yang dibawa Tuanku Nan Renceh Pahlawan Perang Kamang.
Sebelum belajar silat harimau, ada beberapa
persiapan yang dilakukan. Di antaranya harus disediakan beras,pinjaik perlengkapan
jahit, pisau, kain kafan. Persyaratan ini sebagai simbol bahwa manusia hidup
tidak boleh mencari musuh. Jika musuh menantang, pantang untuk menghilang
(mengelak-menghindar). Sebelumnya guru silat menyediakan nasi kunyit untuk
memanggil harimau. Latihan silat dibuka dengan ‘mambukak langkah’.
Keistimewaan silat harimau ada pada pola
pembelajaran fisik yang disebut garik dan pola
pembelajaran insting-naluri yang disebut garak. Perpaduan
keduanya menghasilkan garak jo garik (gerak-gerik). Jadi,
bukan hanya mengandalkan gerakan semata.
Harimau Sumatera dan hubungannya dengan
masyarakat Sumatera tambah lengkap dengan adanya ‘Gua Harimau’ di Sumatera. Gua
harimau terdapat di Desa Padangbindu, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Menurut masyarakat setempat, gua ini
pernah menjadi tempat harimau berdiam. Selain tempatnya yang bagus untuk
harimau, lokasinya juga tersembunyi di lereng perbukitan karst, tertutup semak
belukar. Di bawahnya terdapat sungai kecil yang dinamakan Aek Kaman Basah.
Alirannya bermuara sampai ke Sungai Ogan. Dibandingkan dengan gua-gua lain,
keistimewaan gua ini terdapat pada keberadaan lukisan prasejarah pada
dinding-dinding guanya. Ini menandakan manusia purba pernah hidup di dalam gua
harimau.
Saat berperang dengan Belanda, Aceh juga dikenal
dekat dengan harimau. Di Aceh, disebutkan suatu kepercayaan bahwa dalam
sejarahnya pasukan-pasukan Aceh, dalam keadaan sangat terdesak, akan memakan
hati harimau. Keyakinan ini dipercaya dapat menambah daya kekuatan dengen
ceubeuh (garang, berani, buas, ganas). Pawang harimau dalam bahasa
Aceh disebut pawang rimueng. Sejak kecil, pawang
rimeung sudah berlatih sifat-sifat harimau. Seperti halnya sifat
harimau, pawang rimeung pun jarang bertemu manusia. Ia juga
menjaga kampung dari ancaman hewan liar.
Menurut H. C. Zengraaf dalam bukunya, Atjeh,
yang terbit pada 1930-an, harimau hitam dan harimau putih adalah penjaga
kuburan keramat. Seperti Teungku Cot Bada di Geulumpang Payong, dimana
disebutkan bahwa harimau dapat dilihat sesekali menjelang magrib.
Gambaran mengenai harimau masih kuat mengakar
dalam tradisi lisan masyarakat Sumatera pada umumnya. Bahkan sampai sekarang,
masih dapat kita jumpai orang yang mengaku memiliki empat saudara dalam satu
kelahiran: harimau, ular, manusia, dan makhluk bunian (orang halus).
sebuah tulisan oleh Setiadi R. SalehFeatured, Jejak Monday, July 30th, 2012
Short
URL:
http://www.lenteratimur.com/?p=6204
JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT
ReplyDeleteJIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT