Paktuo H. Makbul di acara Aqiqahan putra penulis |
Ada banyak teori dalam berorganisasi. Pengajaran tentang
bagaimana memimpin organisasi dapat dijumpai dimana saja. Seperti sore ini, 26
November 2012, aku mendapati pengajaran dari seorang Paktuo, Haji Makbul
namanya. Dan diusianya yang menjelang senja, ia berbagi cerita pengalaman
hidupnya.
Membangun organisasi bukanlah sesuatu yang sulit, sehingga kita menampik amanah yang diberikan oleh orang lain untuk memimpin organisasi. Namun
membangun organisasi itu juga tak segampang membalikkan telapak tangan,
sehingga membakar ambisi untuk menjadi penguasa sebuah organisasi.
Hmmm, berorganisasi merupakan kudrat manusia. Sebagai makluk
sosial, interaksi dengan sesama membutuhkan wadah yaitu organisasi. Dalam
memimpin pemimpin organisasi, harus dipilih orang-orang yang memiliki sikap
“laksana elang beranak muda”. Apa ya..? Maksud beliau nih, kalo elang lagi
beranak muda, ia akan keluar mencari makanan untuk si elang kecil yang menanti
di sarang. Dicari terus, terus, terus, hinggavdapat. Sebelum dapat, si induk elang nih
tak akan balik ke sarangnya. Kaitannya dalam kepemimpinan organisasi, seorang
pemimpin harus bersungguh-sungguh membangun organisasinya. Pemimpin harus
bekerja keras agar mampu menghidupkan organisasinya. Dan satu hal, bukan
organisasi yang menghidupinya.
Kebalikannya, menurut Paktuo lagi, jangan memilih pemimpin
yang cenderung menyerupai sifat “ayam beranak muda”. Dalam pengertian seorang
pemimpin yang memiliki sifat pemalas. Tak mau bekerja keras menghidupi
organisasinya. Lihat saja induk ayam yang lagi mengusus anak ayam yang barus
menetas. Cuma mengais makanan disitu-situ aja. Nah, kalau umpama pemimpin
organisasi, orang seperti ini bukannya menghidupi organisasi, malah akan
meruntuhkan organisasi yang telah dibangun.
Comments
Post a Comment