PILWAKO & SUMUR PULAI


Masjid Al Akbar Desa Gedang, berdiri disisi timur Sumur Pulai





Sepintas Judul ini seakan tak berkaitan. Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh, yang akan digelar untuk pertana kalinya sekitar pertengangan tahun ini, adalah ajang unjuk demokrasi warga Kota Sungai Penuh. Sedangkan Sumur Pulai adalah nama sebuah sumber mata air yang belum pernah kering yang secara Administratif terletak di Desa Gedang Kec. Sungai Penuh.
Menjelang 2 tahun usianya Kota Sungai Penuh dimeriahkan dengan berbagai agenda formil dan informil pelaku kegiatan politik. maklum, banyak yang berkeinginan menjadi Orang Nomor Satu Kota Sungai Penuh. Berbagai bentuk dan materi promosi individual sudah menyesaki kota yang tak seberapa besar ini.
Namun, seandainya mau, penulis mengajak para bakal calon Wako untuk sejenak mengunjungi Sumur Pulai. Bukan untuk meminta restu secara mistis tentunya. Ada begitu banyak nilai filosofis yang terhampar bersama jernihnya air sumur pulai.
Di atas sumur ini berdiri kantor KepalaDesa Gedang. Ini seolah mengajarkan bahwa seorang walikota benar-benar harus mampu menopang dan mengatur pemerintahan dengan kokoh dan sebaik-baiknya.
Diatasnya pula berdiri Taman Kanak-Kanak (dulunya Mushalla). Seakan ia meminta kita untuk terus menatap dan menghadapi masa depan dengan tuntunan yang benar.
Air sumur yang jernih itu dimanfaatkan oleh siapapun tanpa terkecuali. Seakan tak pernah putus, selalu mengalir. Sumur Pulai menunjukkan kita agar benar-benar bermanfaat bagi orang lain. Apalagi jika menjadi seorang pemimpin pemerintahan kota, seluruh warga hendaknya mendapat dan merasakan manfaat kehadiran seorang pemimpin. Seluruh warga, bukan hanya segelintir tim sukses atau karib kerabat. Seorang pemimpin harus total mengabdi untuk rakyatnya dengan tulus ikhlas. Hendaknya dijauhkan dari pemikiran untuk ambil untung dari pencalonannya.
Setelah terlepas dari sumur, air mengalir di parit/bandar yang membasahi sawah-sawah di hilirnya. Ia mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin haruslah giat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Tak satu pun sisi sumur pulai terbuang percuma meskipun bagi sebagian orang telah mulai dilupakan. Begitu sempurna ciptaan Allah Taala. Tinggal kita memaknainya.

dari catatan fb Budi Isroni Uwo Bud pada 19 Februari 2010

Comments