MEMBANGUN KAWASAN WISATA PERJALANAN (KWP) DI BEDENG V – AIR MALANCA DESA MUARA HEMAT KAB. KERINCI



P
embangunan Jalur transfortasi darat yang refresentatif bagi Kabupaten Kerinci (dan Kota Sungai Penuh) merupakan suatu hal mutlak  yang harus segera diwujudkan. Dalam perkembangannya, kegiatan pembangunan jalan raya yang menghubungkan Kerinci dan Bangko serta daerah selanjutnya telah mulai diupayakan.

Salah satu bentuk perbaikan adalah dengan memangkas jarak tempuh. Hal ini terlihat dengan dibukanya jalur baru yang menghubungkan antara Bedeng V dengan Air Malanca di Desa Muara Hemat. Jalur baru ini bisa menghemat beberapa kilometer dibandingkan jalur lama yang melewati Bedeng V, Bedeng VII, Bedeng VIII, Bedeng 12 Sungai Manggis dan Air Malanca dengan rute yang berliku mengikuti pinggiran sungai Batang Merangin.
Namun ada dampak lain dari tidak ditempuhnya jalur yang lama tersebut, yaitu berkurangnya aktifitas ekonomi warga sekitarnya sebagai akibat sedikitnya / berkurangnya  jumlah kendaraan (khususnya angkutan umum) yang melewati beberapa dusun tersebut. Hal ini akan jelas terlihat dengan semakin sedikitnya warga di beberapa dusun tersebut.

Sebagai salah seorang warga daerah kerinci, saya coba urun saran untuk pemanfaatan jalur lama tersebut. Yaitu dengan mengembalikan Jalur tersebut kedalam pengawasan Pemerintah Kabupaten kerinci dan menetapkannya sebagai Sebuah kawasan Wisata Perjalanan (KWP).

Begini penjelasannya :
Bagi Provinsi jambi, Kerinci adalah Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama dengan beberapa objek wisata unggulannya. Nah, sebagian wisatawan yang berkunjung ke Kerinci terutama dari Kabupaten lain di Provinsi jambi tentu akan melewati daerah muara Hemat, tentunya lagi melewati jalur yang baru. Nah, dengan mengembangkan jalur lama sebagai Kawasan Wisata Perjalanan, masyarakat, wisatawan ataupun pejabat pemerintah yang berkunjung ke Kerinci (dan Kota Sungai Penuh) akan memilih melewati rute ini meski harus lebih lambat beberapa puluh menit. Mereka dapat menikmati keindahan alam sebelum ‘benar-benar sampai di Kerincinya’.

       Mengapa saya begitu yakin untuk mengusulkan daerah sepanjang jalur jalan raya Bedeng V, Bedeng VII hingga air malanca sebagai KWP? 
Ada beberapa alasan, di antaranya :
1.   1. Terdapat nuansa eksotis di sepanjang kawasan tersebut, yaitu pemandangan yang indah di sepanjang Aliran Sungai Batang Merangin, ditingkahi dengan Kawasan TNKS di seberang sungai. Klimaksnya adalah pemandangan Air Terjun Bedeng VIII yang begitu indah meluncur di antara tebing berbatu. Lihatlah bagaimana daerah-daerah di Sumatera Barat begitu mengekspose keindahan alamnya yang kebetulan berada di kiri kanan jalur transfortasi. Rasanya eksotika kawasan Bedeng V – Air Malanca gak kalah indahnya dari daerah lain. Bagi penggiat fotografi, mereka pasti akan memasukkan kawasan ini sebagai alah satu objek ‘hunting’nya.

2. 2. Kawasan tersebut  adalah lokasi terdekat dari jalan raya yang memiliki potensi Keanekaragaman Hayati yang begitu besar. Beberapa satwa langka seperti kancil, rusa atau bangsa kera saat ini bahkan sering dijumpai melintasi jalan yang sepi dari kendaraan tersebut. Demikian pula dengan bangsa burung yang indah dipandang meski dari kejauhan. Seperti berada di areal Bird Watching. Orang-orang  yang membawa anak-anaknya dalam perjalanan tentu akan senang menikmati pemandangan seperti ini tanpa harus menyengajakan diri mengunjungi objek wisata tertentu.


3.   3. Psikologi umum pengendara tentu memilih tempat yang sesuai untuk berhenti dan melepas lelah. Apalagi jika tempat berhenti tersebut telah dikelola dengan baik sebagai Kawasan Wisata Perjalanan. Sering kan kita jumpai pengendara berhenti di daerah ketinggian, atau di pinggir sungai? Disini, mereka bias bersantai, melepas lelah, makan atau minum dengan bonus pemandangan alam nan indah.

4. 4. Masih kurang dengan yang ada  di pinggir jalan saja? Pemerintah daerah dapat pula membangun Menara Pantau di puncak Bukit Namora Bedeng VIII yang hanya berjarak 1,5 km dari jalan raya. Tinggal memperbaiki jalan yang ada dan membangun Menara Pantau. Dari sini akan terlihat indah garis Danau Kerinci, Batas desa Masgo dan TNKS, pegunungan di sisi selatan dan sebagian kawasan Kabupaten Merangin lainnya. Wuihh, serasa di Negeri Atas Awan ketika berada di Puncak bukit Namora. Oleh-oleh dari sini? Jangan khawatir, ada kebun jeruk warga dengan rasa yang manis dan harga sangat terjangkau.


5.  5. Soal Pengunjung, jangan khawatir. Begitu banyak pengguna jalan yang tidak terburu-buru. Umumnya pengguna kendaraan pribadi cenderung berkendara santai.  Atau bahkan bagi yang telah tahu dengan keindahan kawasan ini rasanya akan cenderung memilih jalur ini ketimbang lewat jalur yang baru.

6.   6.  Last but not least, Pemerintah Daerah tidak perlu mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk membangun kawasan Wisata Perjalanan ini. Setidaknya pemerintah Daerah hanya perlu :
  • ü  Membuat rambu penunjuk kawasan, yang menyakinkan pengunjung jalur tersebut hanya berbeda beberapa kilometer dari jalur jang baru tetapi unggul sekian jauh dari sisi eksotisnya.
  • ü  Merawat jalan raya lama yang sebenarnya masih cukup baik. Hanya perlu memberihkan semak di kiri kanan jalan dan perbaikan dibeberapa titik yang rusak.
  • ü  Membangun tempat berhenti (rest area) yang representative, setidaknya di Bedeng VIII dengan view Air Terjun dan di Bedeng 12 dengan keragama flora-faunanya.
  • ü  Menempatkan tenaga professional sebagai pengelola KWP ini yang tidak sekedar memungut tiket, tetapi juga sebagai pemandu yang mampu menjelaskan dan menjawab rasa keingintahuan pengunjung ketika berada di kawasan ini.


7.   7.  Lebih ‘Last but not least’ lagi, jika rasanya Pemkab tidak mampu mengelola KWP ini dapat saja mempromosi dan melelang pemanfaatan  dan pengelolaannya oleh pihak swasta.

Nah, ini hanyalah sekedar usul. Beberapa pertimbangan yang rasional telah dipaparkan dengan harapan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah, terutama institusi yang membidangi pariwisata. Selamat Menikmati Kawasan Wisata Perjalanan kabupaten Kerinci.

Comments