: Eka
Rindu yang menggenang
Menyesak di relung jiwa kita
Sementara senja semakin berani
menenggelamkan hari
Pada siapa kita kan berbisik?
Adakah sejuta puisi ini kan menghapus
rindu kita?
Rindu yang menikam
Menghentak memasung kesadaran kita
Sedangkan bulan belum menampakkan
wajahnya
Dilangit mana bisa berlari dan bersua?
Aku terlalu rindu untuk selalu
bersamamu
Dan kau sapu titik peluh di dahiku
Maka aku terbelenggu
Engkau terlalu rindu untuk bersamaku
Dan kubisikkan cinta yang lembut di
hatimu
Maka Engkau terbelenggu
Kita menunggu sang waktu
Mungkinkah pada doa di bulir darah
kita kan diterima?
Padang Aro, 10 Maret 2011
http://www.facebook.com/budi.uwobud
http://www.facebook.com/budi.uwobud
Comments
Post a Comment