ASA DI EMBUN PAGI



Awal Maret 2011

Menggenggam asa pada dekapan sunyi kabut pagi
Membentang biru cakrawala memisah dari pekat malam
Melintaskan doa di atas garis-garis tak berujud
Bergumpal pada sebuah senyum
Demi engkau

Embun pagi masih meninggalkan bekas di ujung helai daun
Enggan berpisah hingga daun merelakan perginya
Sampaikan salam pada penghuni langit
Agar kita bersua lagi di esok hari
Kala kau kembali

Terjaga bukan untuk bermimpi lagi
Bernalar pada beribu kemungkinan
Bukankah Tuhan menciptakan dunia juga untuk kita?
Mengapa mesti nestapa?
Tak mampukah lagi meski hanya menabur asa?

Kita pemilik asa di setiap denyut nadi
Tak hanya untuk pagi ini

Comments