Semakin nyata hidup kita terpenjara, sungguh
Membujur pada jeruji-jeruji yang dianyam dengan senyum mengharap
belas
Memaksa kita terbiasa dalam adab hidup yang dikarang pada tetabuhan
Lalu dada-dada hampapun dibusungkan
Saat kita masih tertunduk menahan perih
Tak mengenal sungkan
Mengintai satu keinginan
Dunia bergulir hanya sebatas surat
Tanpa apresiasi
Tanpa rasa
Dan kita tetap pongah menempuh mati suri itu
Dunia bergeser hanya diwaktu tertentu
Tertentu menurut waktu yang sudi ditentukannya
Atau kita tak bersua cerita dibalik album lama
Tak berlebihan jika kadang lebih baik diam
Menjadi akar kayu yang menopang kokoh dahan-dahan
Membuat goresan-goresan yang bersahabat dengan bebatuan
Tatkala kita tak dibutuhkan lebih dari sekedar pemberi sapaan,
anggukan dan pujian
Semakin nyata kita hidup pada dunia tanpa nuansa
Dunia yang dibatasi coretan pena di sudut kanan bawah
Dunia kita seakan enyah
Menyerah
Terkucil pada ruang yang juga menggigil
Maka kitapun kerdil
Dunia kertas diatas segalanya
Hingga mampu sadari itu bukanlah segalanya
Bahkan bukan apa-apa
Kala di jalani tanpa makna
Comments
Post a Comment