Hal ini terungkap dalam Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di ruang Suadra Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (5/1/2013). Hadir dalam acara tersebut Kepala BNPB Syamsul Maarif, Menteri Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar dan Menko Kesra Agung Laksono.
Dalam rapat tersebut, terungkap sejumlah potensi bencana alam di Indonesia. Mulai dari hujan, banjir, longsor dan puting beliung. Namun salah satu yang menjadi sorotan ada potensi energi gempa 8,9 SR di sekitar Sumatera Barat.
"Kami masih asumsikan akan adanya energi yang tersandera sebesar 8,9 SR di sebelah barat Sumatera Barat," kata Syamsul saat memberi keterangan pers.
Guna mengantisipasi bencana tersebut, diperlukan penambahan anggaran dan penguatan sumber daya manusia. Ada sejumlah kebutuhan yang perlu segera direalisasikan, seperti peralatan dan perbaikan sumber daya manusia.
"Di samping juga draf master plan tsunami, instruksi presiden menggunakan produk dalam negeri dalam melahirkan alat-alat kepentingan kebencanaan itu sebab kerjasama dengan Kemenristek," jelasnya.
Untuk memudahkan koordinasi di lapangan, BNPB juga merangkul 9 kementerian dan lembaga seperti: Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Badan Pusat Statistik, Badan Pengawasan Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Pengetahuan Indonesia dan Badan Geologi. Mereka akan bekerja sama untuk menanggulangi gempa secara terpadu.
Meski ada potensi gempa besar, Syamsul meminta masyarakat tidak panik. "Jangan sampai info bencana ini membuat ketakutan," imbuhnya.
(mad/nrl/detiknews)
Comments
Post a Comment