Secara
Geografis Kabupaten
Solok Selatan terletak pada 01°00’59”-01°46’45”' Lintang Selatan dan
101°53'24"–101°41'41" Bujur Timur dengan luas
wilayah 3.346,20 km², berada
di
bagian Selatan Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Solook Selatan berbatasan dengan :
Utara
: Kabupaten Solok
Selatan : Provinsi Jambi (Kab. Bungo dan Kab. Kerinci)
Barat : Kabupaten Pesisir Selatan
Timur : Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Solok Selatan merupakan buah dari
perjuangan panjang yang dimulai sejak tahun 1950-an yang ditandai dengan
diadakannya Konferensi Timbulun. Pada Konferensi Timbulun saat itu digagas
rencana pembentukan sebuah kabupaten dengan nama Kabupaten Sehilir Batang Hari
yang memasukan wilayah Kecamatan Lembah Gumanti (Alahan Panjang), Pantai Cermin
(Surian), Sungai Pagu (Muara Labuh) dan Sangir (Lubuk Gadang).
Perjuangan panjang itu baru tercapai setelah
disahkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003. Pada 7 Januari 2004
diresmikanlah 24 kabupaten baru di Indonesia yang tiga di antaranya terdapat di
Sumatera Barat, yakni Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman
Barat.
Tiga hari setelah diresmikan, atau pada 10
Januari 2004, Gubernur Sumatera Barat, melantik Penjabat Bupati Solok Selatan,
Drs. Aliman Salim. Dalam perjalanan satu tahun Kabupaten Solok Selatan,
Gubernur Sumatera Barat, H. Zainal Bakar kembali melantik Marzuki Omar sebagai
Penjabat Bupati Solok Selatan menggantikan Aliman Salim yang sudah habis masa
jabatannya. Melalui dua Penjabat Bupati, daerah pemekaran terus menata dan
menjalankan roda pemerintah hingga terpilihnya bupati dan wakil bupati baru
melalui pemilihan kepala daerah.
Pada proses demokrasi perdana itu, terpilih
pasangan Drs. Syafrizal, M.Si. dan Drs. Nurfirmanwansyah yang dilantik pada 20
Agustus 2005 oleh Gubernur Sumatera Barat, di Padang Aro yang kini menjadi
pusat pemerintahan Kabupaten Solok Selatan.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Solok
Selatan adalah beretnis Minangkabau yang wilayah adatnya
terbagi dua, yaitu Alam Surambi Sungai Pagu di bagian barat dan Rantau XII Koto di bagian timur. Masyarakat
adat Alam Surambi Sungai Pagu mendiami Lembah Muara Labuh sepanjang aliran Batang Suliti
dan Batang Bangko, masyarakat Rantau XII Koto mendiami daerah sepanjang
aliran Batang Sangir.
Di samping dihuni oleh etnis Minangkabau,
Kabupaten Solok Selatan juga dihuni oleh etnis
Jawa. Etnis Jawa datang sebagai transmigran seperti
di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah, namun ada juga yang datang bekerja di
sektor perdagangan dan karyawan pabrik.
Penduduk kabupaten Solok Selatan saat ini
(2009) tercatat sebanyak 133.861 jiwa, terdiri dari 65.826 jiwa laki-laki dan
68.035 jiwa perempuan..
Comments
Post a Comment