Telah kubajak lahan di hatiku
Kau lihat bunga-bunga tanah menari menampakkan
keanggunannya
Tak ada lereng yang terjal pada batu-batu cadas yang tak
bersusun
Semua menjadi hamparan jiwa dan terpapar pada kebaikan
matahari pagi
Duhai wanita sahaja…
Telah kutepikan sepah remah sampah pada relung ini
Berserabutan dalam keengganan melepaskan granular hara yang
tak lagi boleh dimilikinya karena telah ku siapkan benih cinta untuk ku tanam
disana hingga pepucuk mudanya mampu menari dan melambai memanggilmu
Dan dirimu menjadi satu-satunya pemilik tanaman cinta ini
Apapun berita yang terkirim dari langit di bibir hujan yang
turun diantara segannya atau angin yang tak menyadari telah menjadi badai dan
bara
Jiwa kita lah yang menghadangnya
Mengertilah..
Kincai, medio September 2011
ehmm lagi...
ReplyDeletebegitulah adanya...
ReplyDelete