Jakarta, Meski sudah ada peraturan yang jelas, tapi masih banyak ditemukan orang
mengendarai sepeda motor tanpa helm. Padahal fungsi dari helm ini sangatlah
penting, mulai dari mengurangi cedera kepala hingga menyelamatkan nyawa.
Studi terbaru menemukan penggunaan helm bisa mengurangi risiko dan tingkat keparahan cedera kepala serta menyelamatkan nyawa. Temuan ini sekaligus menghilangkan prasangka lama bahwa memakai helm hanya akan memberikan rasa aman palsu bagi penggunanya dan meningkatkan perilaku berbahaya yang bisa memicu cedera.
"Biasanya harus ada kasus besar dulu untuk memakai helm. Tapi dengan memberikan orang bukti ilmiah dan meningkatkan kesadaran, kami berharap diikuti dengan perubahan perilaku," ujar Adil H Haider, MD, MPH, profesor bedah di Johns Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip dari Medindia,Senin (19/11/2012).
Hasil statistik menunjukkan dari 600.000 cedera yang dilaporkan tiap tahun, sekitar 20 persen adalah luka di kepala yang sebagian besar karena terpukul benda mati seperi pohon atau tanah.
Didapatkan 22 persen dari cedera kepala ini cukup parah yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, gegar otak atau cedera buruk lainnya. Haider dan tim menemukan cedera ini seringkali diakibatkan oleh tidak adanya penggunaan helm.
Haider mencatat cedera kepala traumatis ini bisa menyebabkan seseorang menjalani rawat inap, kematian, kecacatan dan meningkatkan pengeluaran kesehatan karena membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Analisis dari 16 penelitian mengenai cedera yang menimpa pemain ski rekreasi dan snowboarders menunjukkan helm bisa menjadi penyelamat dan tidak meningkatkan risiko cedera. Hasil ini dipublikasi dalamJournal of Trauma and Acute Care Surgery.
"Beberapa pemain ski berpendapat memakai helm di lereng bisa menurunkan visibilitas, menghambat kemampuan untuk mendengar dan mendorong perilaku berisiko, tapi ini semua hanya alasan," ujar Haider.
Selain itu, penggunaan helm tak hanya sebatas melindungi kepala dari cedera yang fatal, tapi juga bisa melindungi pemakainya dari cedera atau gangguan serius terkait dengan kondisi wajah.
Studi terbaru menemukan penggunaan helm bisa mengurangi risiko dan tingkat keparahan cedera kepala serta menyelamatkan nyawa. Temuan ini sekaligus menghilangkan prasangka lama bahwa memakai helm hanya akan memberikan rasa aman palsu bagi penggunanya dan meningkatkan perilaku berbahaya yang bisa memicu cedera.
"Biasanya harus ada kasus besar dulu untuk memakai helm. Tapi dengan memberikan orang bukti ilmiah dan meningkatkan kesadaran, kami berharap diikuti dengan perubahan perilaku," ujar Adil H Haider, MD, MPH, profesor bedah di Johns Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip dari Medindia,Senin (19/11/2012).
Hasil statistik menunjukkan dari 600.000 cedera yang dilaporkan tiap tahun, sekitar 20 persen adalah luka di kepala yang sebagian besar karena terpukul benda mati seperi pohon atau tanah.
Didapatkan 22 persen dari cedera kepala ini cukup parah yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, gegar otak atau cedera buruk lainnya. Haider dan tim menemukan cedera ini seringkali diakibatkan oleh tidak adanya penggunaan helm.
Haider mencatat cedera kepala traumatis ini bisa menyebabkan seseorang menjalani rawat inap, kematian, kecacatan dan meningkatkan pengeluaran kesehatan karena membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Analisis dari 16 penelitian mengenai cedera yang menimpa pemain ski rekreasi dan snowboarders menunjukkan helm bisa menjadi penyelamat dan tidak meningkatkan risiko cedera. Hasil ini dipublikasi dalamJournal of Trauma and Acute Care Surgery.
"Beberapa pemain ski berpendapat memakai helm di lereng bisa menurunkan visibilitas, menghambat kemampuan untuk mendengar dan mendorong perilaku berisiko, tapi ini semua hanya alasan," ujar Haider.
Selain itu, penggunaan helm tak hanya sebatas melindungi kepala dari cedera yang fatal, tapi juga bisa melindungi pemakainya dari cedera atau gangguan serius terkait dengan kondisi wajah.
Vera Farah
Bararah - detikHealth
Comments
Post a Comment