Nama Danau Kerinci, mungkin sudah tak asing lagi
bagi kita. Danau seluas 4.200 ha ini mempunyai pemandangan alam yang begitu
indah. Betapa tidak, dikelilingi oleh deretan pegunungan Bukit Barian, danau
hasil kegiatan Tektonis alam ini seloah menjadi tampungan semua aliran air dari
lembah Kerinci.
Namun, bagaimana keadaannya saat permukaan air
danau ini meningkat? Seperti halnya pada tahun 2011 yang lalu, kenaikan air
danau saat itu bahkan mampu menghilangkan sebuah delta yang berada tak jauh
dari desa Jujun, kecamatan Keliling Danau. Sebuah lapangan sepak bola di
pinggir danau, tepatnya di desa Ujung Pasir, juga dilaporkan tergenang. Selain itu,
sebagian petani yang memiliki areal persawahan di pinggiran danau mengalami
kerugian akibat gagal tanam dan gagal panen. Tak jarang, sawah tersebut
dihanyutkan air ke seberang danau.
Pada tahun ini, pemandangan serupa juga terlihat. Seperti dari pinggir jalan di Desa Jujun – Pulau Tengah. Beberapa sawah terendam air danau. Pinggiran danau yang biasanya berjarak 100 – 300 meter dari jalan raya tersebut, kini terlihat semakin mendekat.
Apa penyebab naiknya air danau Kerinci? Apakah sekedar curah hujan yang cukup tinggi? Apakah telah terjadi pendangkalan danau? Hmm, perlu pengamatan dan penelitian mendalam nih…
Berikut foto-foto yang di jepret dari jalan raya Jujun – Pulau Tengah, senin 15 April 2013. Tapi, Danau Kerinci tetap terlihat menawan lho...
persawahan di pinggir Danau Kerinci |
persawahan di pinggir Danau Kerinci |
persawahan di pinggir Danau Kerinci |
Danau Kerinci, terlihat jauh disana puncak Gunung Kerinci |
persawahan di pinggir Danau Kerinci |
Comments
Post a Comment