PEJABAT SAMPAH - Sebuah Puisi dari Kumpulan Puisi Dunia Kertas




Pejabat Sampat telah mengangkat sumpah. Menjinjing ringan kewajiban dan Amanah . Berjalan dalam tatap mata nan pongah. Toh Apapun itu, setarakan dalam Rupiah     


Pejabat Sampah berharap isi kepala bisa menyelesaikan semuanya, atau bahkan tanpa harus mengeluarkan isi kepala. Meski banyak yang meragukannyaa, benarkan di kepala ada isinya?


Pejabat Sampah menyusun pidato pidato istimewa untuk dibacakan disaat saat yang sederhana. Atau bicarakan naskah kuno dalam tema yang tak bersuara. Meretas kesenangan jiwa dengan ketukan nada penanda masuknya dana.


Pejabat Sampah bertualang. Sembunyikan kebodohan pada serumpun ilalang. Tutupi kebusukan dengan selembar daun pisang. Tetapi tetap tegap berdiri bahkan menentang mata elang.


Pejabat Sampah menjahit karungnya, ketika pundi pundi harta teraup sempurna. Tiada henti tiada penat. Bisa dari menyunat atau menyulap.


Pejabat Sampah tak pernah sendiri. Ada kaki tangan yang setia menemani. Atau mungkin atasan yang tegas menanti. Mengingat kata-kata sandi yang terselip di gagang laci.


Pejabat Sampah tak merasa berkhianat. Walau perih menggores hati rakyat. Soal prinsip semua sepakat. Teruslah menjabat walau tak bermanfaat.


















Comments