Ini ceritaku kawan
Tentang musang yang berbulu ayam
Indah sekali
Berwarna warni
Aku tidak mengada ada
Tentang musang itu, begitulah adanya
Tak perlu menunggu senja
Tak perlu menanti senyap
Musang itupun tak perlu mengendap endap
Musang berbulu ayam
Mendapatkan karpet merah
Ia+pun tebar pesona
Tak ubah peragawan diatas panggungnya
Sebuah mikropon disodorkan pada sang musang
Iapun bersuara...
"Wahai ayam-ayamku sebangsa dan senegara, berhati-hatilah terhadap musang yang siap memangsa, bersembunyilah bersamaku disana"
Ayam ayam tua yang pernah bijaksana lunglai terpesona
Sungguh inilah ayam pelindung kita
Inilah ayam pemimpin kita
Mari kita ikuti dia
Lupakan yang lainnya
Musang sembunyikan geraham dibalik bulunya
Tetesan liur basahi separuh lehernya
"Tunggu waktumu Yam", terdengar gumam disela geraham
Tapi tak ada musang yang sempurna
Meski berbulu sama, telapak kaki tetap berbeda
Jejak yang tertinggal, tampak begitu nyata
Dan ayam-ayam ternganga, inilah sesunggunya musuh kita
Tentang musang yang berbulu ayam
Indah sekali
Berwarna warni
Aku tidak mengada ada
Tentang musang itu, begitulah adanya
Tak perlu menunggu senja
Tak perlu menanti senyap
Musang itupun tak perlu mengendap endap
Musang berbulu ayam
Mendapatkan karpet merah
Ia+pun tebar pesona
Tak ubah peragawan diatas panggungnya
Sebuah mikropon disodorkan pada sang musang
Iapun bersuara...
"Wahai ayam-ayamku sebangsa dan senegara, berhati-hatilah terhadap musang yang siap memangsa, bersembunyilah bersamaku disana"
Ayam ayam tua yang pernah bijaksana lunglai terpesona
Sungguh inilah ayam pelindung kita
Inilah ayam pemimpin kita
Mari kita ikuti dia
Lupakan yang lainnya
Musang sembunyikan geraham dibalik bulunya
Tetesan liur basahi separuh lehernya
"Tunggu waktumu Yam", terdengar gumam disela geraham
Tapi tak ada musang yang sempurna
Meski berbulu sama, telapak kaki tetap berbeda
Jejak yang tertinggal, tampak begitu nyata
Dan ayam-ayam ternganga, inilah sesunggunya musuh kita
Comments
Post a Comment