ASAL USUL NAMA KERINCI

 

Banyak pendapat tentang asal-usul nama Kerinci yang kesemuanya itu punya bukti-bukti yang nyata dan ada kebenarannya. Antara lain ada lima pendapat yang dikemukakan dalam buku ini, yaitu:



(1) Pendapat Pertama:

Sesuai dengan alamnya, di mana daerah Kerinci dipagari oleh bukit yang berderet dari Utara ke Selatan, dengan puncak-puncaknya yang menjulang tinggi, disertai pula dengan hutan yang lebat bersama penghuninya yang buas dan yang  siap untuk menerkam mangsanya, menyebabkan daerah itu sukar dilalui oleh manusia. Semua itu mengakibatkan daerah itu terkunci dan terkurung di dalam. Keluar tidak bisa, masuk amat sulit. Dari kata terkunci itu, entah bagaimana prosesnya, akhirnya menjadi Kerinci.

(2) Pendapat Kedua:

Daerah Kerinci ini dahulunya terbagi dua, yaitu sejak Temiai melentuk mudik, Siulak melentuk hilir adalah daerah Kabupaten Kerinci sekarang. Tanahnya kering karena berada di dataran tinggi sedangkan dari Penetai Pematang Putus terus ke Tanah Abang Muara Mesumai adalah daerah Kabupaten Sarolangun Bangko sekarang, terletak di dataran rendah. Tanahnya berawa-rawa dan banyak memiliki air. Dari kedua kata itu, yaitu "kering" dan air yang "cair", menjadi satu kata, yaitu kering-cair dan akhirnya menjadi Kerinci.

Dalam dialek orang Kerinci, kata kering dikatakan khing sedangkan cair disebut caei. Jadi, kedua kata itu menjadi kincai. Kata Kincai inilah oleh orang Kerinci menjadi nama daerahnya dan oleh orang luar disebut Kerinci.

(3) Pendapat Ketiga:

Kedatangan suku bangsa Melanesia dari Asia Tenggara yang akhirnya menjadi suku bangsa Melayu ke · daerah ini,,melalui Semenanjung Malaka, menyeberang di Selat Malaka, menyusur pantai timur pulau Sumatera dan sampai di Selat Berhala. Mereka membelok ke Sungai Batang Hari terus ke sungai ·Batang Merangin dan sampai ke hulunya, yaitu disekitar danau Kerinci sekarang. Suku bangsa yang datang itu menemui daerah itu telah ada penduduknya, yaitu manusia yang mendiami gua-gua yang sangat primitif. Manusia itu dinamai oleh mereka orang Kerinci menurut bahasa mereka, yaitu "kerin" artinya hulu dan "ci" berarti sungai. Jadi, kerinci berarti hulu sungai. Maka orang-orang yang di'temuinya itu disebut orang Kerinci, berarti orang hulu sungai yang mendiami hulu sungai Batang Merangin sekarang.

Seperti halnya suku-suku lain yang terdapat di Indonesia ini dan juga yang terdapat di luar negeri, nama suku itu bukanlah orang suku itu sendiri yang memberi nama sukunya, tetapi adalah orang-orang luar. Seperti suku Indian di Amerika, orang kulit putihlah yang memberi nama suku itu. Begitu juga suku Tengger, suku Kubu, suku Dayak dan sebagainya. Orang-orang luarlah yang mem beri nama dan mempopulerkan nama suku itu. Begitu juga nama Kerinci, bukan lah orang Kerinci sendiri yang memberi nama sukunya, tetapi adalah orang yang pendatang di zaman dahulu.

(4) Pendapat Keempat:

Ada lagi yang berpendapat bahwa kata kerinci berasal dari bahasa Tongkin di Asia Tenggara. Kata ini berarti pergunungan. Memang daerah Kabupaten kerinci sekarang terletak di atas pergunungan Bukit Barisan. Apakah memang benar kata pergunungan itu berarti kerinci dalam bahasa Tongkin, marilah sama-sama kita selidiki.

(5) Pendapat Kelima:

Di kaki gunung Kerinci ada sebuah desa bernama Sungai Kering. Di pinggir desa itu memang ada sebuah sungai yang jarang. berair. Kalau turun hujan barulah sungai itu berair. Kalau diperhatikan kata kerinci dengan sungai kering, memang ada persamaannya. Kerin berasal dari kering dan ci berarti sungai. Jadi, kerinci berarti sungai kering. Orang yang pertama atau orang yang telah mempunyai kebudayaan menemui tempat itu langsung memberi nama untuk daerah itu karena ·mereka melihat air sungai di sana selalu kering. Dari sana populerlah nama Kerinci sampai sekarang.

 

Dari kelima pendapat itu, penyusun lebih condong pada pendapat ketiga karena daerah Kerinci ini memang terletak di hulu sungai, yaitu hulu sungai Batang Merangin yang bermuara di sungai Batang Hari. Seperti halnya yang penyusun terangkan pada pendapat ketiga bahwa orang luarlah yang memberi nama untuk suku-suku itu, yang sesuai dengan keadaan alam di mana suku itu berada. Umpamanya Kubu berarti pedalaman, Toraja berarti pergunungan dan lain sebagainya. Begitu juga untuk nama suku dan daerah Kerinci.


*Disalin dari Buku TAMBO SAKTI ALAM KERINCI, Oleh ISKANDAR ZAKARIA, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan  Tahun 1984

Comments