MENGINGAT SEBUAH NEGERI, KERINCI : Sebuah Puisi dari Kumpulan Puisi Dunia Kertas

Danau Kerinci dengan latar Gunung Raya




Disini ku dilahirkan
Disini ku dibesarkan
Dalam pagar bukit dan pegunungan
Pada halaman hamparan sawah kehijauan
Ah, sungguh tak mungkin melupakan

Gunung Kerinci dan Hamparan Teh Kayu Aro
Ada kehangatan turun meski langit masih berselimut embun
Matahari menuntun jemari membelai helai padi
Atau kicau murai bersenandung di balik kemilau buah kopi
Aku tak sempat bermenung, hanya sesaat tertegun

Atau ketika senja datang menjelang
Sementara kerbau-kerbau patuh pulang ke kandang
Hingga bangau-bangau putih berkelompok terbang
Lagi-lagi, membawa suasana riang

Selalu ada senandung cinta di sini
Di sisi lesung kayu bersama tino terkasih
Tanpa raut lelah meski ada titik peluh di dahi
Dan mengajakku memanggil segala hewan ternakmu
Krrrrr..... bibibibibibi......
Ufff, hingga kucing kesayangan itu menuntun ayam dan itik kemari

Atau mengenang malam-malam dalam temaram unggun
Dibimbing dalam langkah memainkan jurus-jurus andalan
Salah satu bekal hidup sebagai lelaki
Tegarlah...
Bahkan hingga sang bulan menghilang dalam kelam

Sebuah negeri bernama Kerinci
Sungguh sebuah surga di muka bumi

Ada berjuta kata tertinggal disana
Takkan tuntas dengan hanya mengenang
Maka izinkan aku untuk pulang

Comments