Serangan Israel ke Gaza Hancurkan 25 Masjid


  


TEMPO.COGaza - Serangan tentara Israel dalam enam hari terakhir telah menghancurkan 25 masjid di Kota Gaza. Menurut Menteri Agama, Ismail Radwan, agresi Israel tidak cuma menyasar warga sipil, seperti yang dialami keluarga Salah, al-Dalou, dan Azzam.

"Mereka juga menargetkan masjid, kuburan, serta rumah ibadah," kata Radwan dalam konferensi pers di depan Masjid Al-Abbas, seperti yang dikutip situs berita Maan News, Selasa, 20 November 2012.

Beberapa makam yang menjadi sasaran agresi adalah kuburan Sheikh Shaban, pemakaman darurat, dan kuburan Mahatta, Tal Zatar, serta Bani Suheil. Akibatnya, ratusan mayat dan martir bertebaran di tanah terbuka.

"Mereka juga menargetkan Masjid Ribat di Kota Gaza dan Masjid Al-rahman di Jalur Gaza," kata Radwan.

Di hadapan mdia massa, Radwan mengajak masyarakat internasional dan lembaga hak asasi manusia untuk membawa petinggi Israel ke meja peradilan. Ia juga menuntut Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam untuk mendukung Palestina melestarikan tempat suci.

Hingga kini, serangan Israel ke Palestina tak juga menunjukkan tanda bakal usai. Perseteruan malah semakin sengit. Korban nyawa dari warga sipil terus berjatuhan, seperti petani yang sedang menuju pasar, penjual air bersih, dan seorang ibu serta anaknya.

Menurut situs berita Israel, Haaretz, mereka adalah 34 korban tewas di dua hari serangan Israel. Dan dari angka itu, hanya enam orang yang dipastikan sebagai anggota Hamas. Selain mereka, serbuan senjata juga menewaskan 12 anggota keluarga Daloo dan Manzar. Dengan begitu, terhapuslah tiga generasi keluarga Daloo serta Manzar dari kawasan Gaza.

"Total korban dalam serangan brutal ini mencapai 100 orang," tulisHaaretz, Selasa, 20 November 2102. "Sebanyak 58 merupakan penduduk sipil dan 18 anak-anak."

Data korban itu berasal dari Lembaga Hak Asasi Manusia Palestina, Lembaga Hak Asasi Manusia Al Mezan, dan layanan kesehatan di Gaza. Mereka juga menghitung jumlah korban luka: 700 orang, termasuk 215 anak-anak.

Sejumlah warga Gaza mengatakan bahwa militer Israel kerap memberi peringatan sebelum menyerang. Seperti pada Senin, 19 November 2012. Kala itu, Angkatan Udara Israel menyatakan bakal menerjunkan roket-roket kecil di kawasan Jabalya pada pukul 01.00. "Tapi ada kalanya peringatan itu tak terjadi," tulis Haaretz.

PELBAGAI SUMBER | CORNILA DESYANA

Comments