Puisi : SAJAK CINTA SANG PETANI






Telah kubajak lahan di hatiku
Kau lihat bunga-bunga tanah menari menampakkan keanggunannya
Tak ada lereng yang terjal pada batu-batu cadas yang tak bersusun
Semua menjadi hamparan jiwa dan terpapar pada kebaikan matahari pagi

Duhai wanita sahaja…
Telah kutepikan sepah remah sampah pada relung ini
Berserabutan dalam keengganan melepaskan granular hara yang tak lagi boleh dimilikinya karena telah ku siapkan benih cinta untuk ku tanam disana hingga pepucuk mudanya mampu menari dan melambai memanggilmu
Dan dirimu menjadi satu-satunya pemilik tanaman cinta ini

Apapun berita yang terkirim dari langit di bibir hujan yang turun diantara segannya atau angin yang tak menyadari telah menjadi badai dan bara
Jiwa kita lah yang menghadangnya
Mengertilah..

Kincai, medio September 2011

Comments

Post a Comment